8. Manusia dan Tanggung Jawab



Tanggung Jawab
Kita ambil satu contoh saja tentang makna manusia dan tanggung jawab. Padahal hampir semua ruang dan waktu dalam kehidupan manusia mempunyai dan selalu berhubungan dengan tanggung jawab, bahkan sejak kita berpikir/niat kemudian melakukan tindakan yang konsistensinya adalah tanggung jawab dari tindakan kita.
             
Mari kita mulai dari sesuatu yang lebih dekat yaitu tentang diri kita sendiri, apa yang kita pikirkan, apa yang kita lakukan, dan apa tindakan kita selanjutnya. Pribadi kita pasti membutuhkan suatu ikatan akan kebutuhan diri sendiri dengan bertanggung jawab akan jasmani dan rohaniahnya. Bertanggung jawab akan kesehatan dan jaminan untuk hidup berkelanjutan.
Rasa kepedulian kita terhadap diri sendiri harus dengan norma-norma keyakinan dan nilai-nilai. Begitupun dengan kepedulian dan tanggung jawab kita terhadap rohani yang harus seimbang dengan kebutuhan jaminan badaniah.
             
Rasa tanggung jawab pada diri sendiri adalah bentuk dari kewajiban dari kita. Berkewajiban melakukan yang dianggap suatu keharusan dan tuntutan seperti halnya kita makan dan minum, mandi dan berpakaian, menjaga kondisi kesehatan. Begitupun pada orang yang kita cintai dan sayangi, dengan perasaan kita bertanggung jawab terhadapnya. Bentuk tanggung jawabnya mungkin sedikit berbeda dengan diri sendiri dan terhadap yang lain, atau bisa saja rasa tanggung jawabnya melebihi diri sendiri, tergantung nilai yang dipertahankan.

Yang ini mungkin menjadi perhatian bagi kita semua dan mungkin juga menjadi semacam penyakit, yaitu masalah pertanggung jawab terhadap  rohani kita. Sebaga manusia yang pasti kita bertanggung jawab terhadap Tuhan ( Allah SWT, sebagai pencipta), bentuk tanggung jawab ini berhubugan dengan suatu keyakinan individu seseorang. Makin tinggi nilai seseorang terhadap keyakinan terhadap Tuhannya, makin terjaga rasa tanggung jawabannya, tetapi makin rendah nilai keyakinan seseorang lambat laun akan hilang tanggunng jawabnya terhadap Tuhan. Yang berarti tidak mentaati ajaran agamanya. Dan ini sangat mempengaruhi nilai dan norma-norma seseorang terhadap dirinya sendiri dan lingkup sosialnya.
            
Korupsi, penjilat, munafik, penjahat, pencuri, pembohong, suka adu domba, pemfitnah, merupakan bentuk dari perbuatan seseorang yang jelas tidak bertanggung jawab akan dirinya, terhadap Tuhannya, dan norma-norma hukum yang ada, karena: 

“Manusia pada hakekatnya adalah makhluk yang bertanggung jawab”. (QS, 75; 36).
oleh: sungadi\

Komentar