Resensi Buku: dotDIGITAL SPIRITUAL (Pengak Sendi Dinul Haq)

Judul         : dotDIGITAL SPIRITUAL (Penegak Sendi Dinul Haq)
Penyusun      : Dr. H. Bambang Triono, M.M
Penyunting    : Dhega Febiharsa
Penerbit      : Cerdas Ulet Kreatif
Kota Terbit   : Jember, Jawa Timur
Tahun Terbit  : 2013
ISBN          : 978-602-7514-19-3
Fisik         : Cetakan ke 1, 210 halaman, 14,8 x 21 cm.

RESENSI:
Manusia yang secara termaktum terlahir dari rahim seorang ibu dengan berbagai agama yang dianut, akan mengenal tuhan dengan nama sesuai sebutan yang berbeda-beda. Akan tetapi dzat yang dimaksud oleh seluruh agama, adalah Tuhan yang sama. Mengapa demikian, karena dzat yang dimaksud mengutus para nabi di beberapa tempat yang berbeda dan dalam kurun waktu yang sangat lama, dan dalam periode masa yang berbeda dari nabi yang satu dengan nabi sebelum dan sesudahnya.

Perselisihan keyakinan timbul pada satu kelompok atas dokrin dan kitab yang dibawa para Nabi. Hingga dokrin itu tertanam kuat pada setiap individu, kelompok manusia yang menghasilkan fanatisme individu dan kelompok tersebut. dan terus berlanjut sampai pada kekuatan keyakinan mereka bahwa ia atau mereka pada keykinan yang benar. Yang pada akhirnya turun menurun dengan keturunannya, terus berkembang hingga wilayah dan negara. Sampai pada akhirnya turun Firman Allah SWT dalam Al Quran Surat As-shaf ayat 9, "Bahwa agama yang dibawa para nabi adalah 'Dinul Haq' atau agama yang benar" artinya "Dia-lah yang mengutus para rasul-Nya dengan membawa petunjuk dan agama yang benar agar dia memenangkannya diatas segala agama-agama meskipun orang musyrik membenci".

Melalui agama kita dapat mengenal tuhan yang sesungguhnya. Dia Tuhan (Allah) adalah Ilah tiada Ilah kecuali Dia. Dia lah Allah SWT yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang. Dia lah Allah yang Mengetahua, mengapa?... karena Allah SWT adalah sumber pengetahuan. Segala ilmu pengetahuan berasal dari-Nya.

Buku ini juga lebih jauh membahas pendekatan-pendekatan secara hakiki atau prolog yang nyata. Allah Maha Gaib, gaib merupakan suatu yang absen atau diluar jangkuan kita. Gaib tidak diketahui kecuali Allah SWT saja. Allah Maha Gaib atau "tidak tampak" memberi gambaran bahwa dibalik yang terlihat, ada sesuatu yang perlu diketahui. Bagi orang yang berilmu akan banyak terkuak yang ada di dunia ini, manfaat alam bagi kemaslahatan diri dan orang banyak. Ilmu Allah adalah sesuatu yang gaib, seperti halnya dengan arus listrik, angin, udara, ruh dan lain-lain sebagainya, dan yang tidak tampak dalam penglihatan manusia, akan tetapi ia "Ada", karena itu mengimani sifat Allah SWT yang Maha Gaib akan membawa manusia menuju tingkat dan derajat yang lebih tinggi.

Dia Yang Maha Nyata, seolah-olah bertolak belakang dengan Maha Gaib. Kita meyakini bahwa didalam diri manusia ada "Ruh", akan tetapi tidak ada jasadnya, kemudian kita menanam tanaman dan kemudian tanaman itu tumbuh berkembang tanpa kita ketahui, akarnya menjalar dan seterusnya, hingga tanaman itu besar dan akhirnya berkembang dan berbuah. Berarti contoh itu menunjukan bahwa yang gaib dan yang nyata tidak dapat terpisahkan.

Kemudian Maha Pemurah adalah sifat yang dimiliki Allah SWT. Dia pemberi seluruh kehidupa di jagad raya ini tanpa diminta. Allah SWT menciptakan jagad raya ini, memelihara dan mengatur tanpa bantuan siapapun. Bahkan kepada manusia yang melawan atau ingkar akan dirinya sekalipun. Betapa iklasnya Allah SWT sebagai dzat yang pemurah sehingga tidak ada harapan lain kecuali memberi tanpa berharap balasan.

Yang Maha Penyayang, contohnya diberikan pada harimau yang diberikannya rasa kasih sayang yang iklas pada anaknya, yang jelas harimau adalah binatang buas, akan tettapi jiwa kasih sayang tetap ada terhadap anaknya. Jiwa penyayang sudah ada pada setiap manusia. Allah SWT Maha Penyayang dilengkapi dengan Maha Mendengar lagi Maha Melihat. Kepekaan mendengar dan melihat merupakan bagian yang tak terpisahkan dari sifat penyayang.

Diharapkan buku ini dapat menjadai tonggak mengukuhkan iman kita agar lebih teguh.

Kekurangan dari isi buku ini:
bagi orang awam atau sedekit pengetahuan tentang keimanan, buku ini kurang menjelaskan secara rinci makna dan contoh keyakinan untuk lebih meyakinkan pada pembaca. Masih kurang penjelasan secara emosional tentang pengenalan Dinul Haq.

resensi oleh sungadi

Komentar