Mau cari tahu tentang pria metroseksual, apa difinisinya?, bagaimana ceriteranya sampai muncul “metroseksual”?, bagaimana dan siapa saja yang menjadi pria tersebut. Cara yang paling jitu sudah pasti browsing di google, mulai dengan pencarian kata pria metroseksual, lalu apa yang didapat?, Sekitar 89.700 hasil dari 0.42 detik, berarti canggih benar si google, dan sangat ketinggalan juga saya kerena sudah sedemikian banyak tulisan yang memuat kata metroseksual, banyak orang yang menulis tentang pria yang disebut metroseksual ini. Sebenarnya ungkapan itu sudah sering terdengar namun hanya dalam bayangan perabaan akan kehidupan orang perkotaan yang gemar akan gaya hidup dan kemegahan sarana yang memadai. Harus berpenampilan necis, wangi, dan model tidak ketinggalan zaman, hal minimal dari seorang pria yang dianggap mempunyai daya darik dan kepercayaan diri pribadinya.
Dipandang sebagai gaya hidup yang modern pria model ini terus berkembang dengan semakin percaya diri sebagai pria macho, bergeser terus dari masa ke masa mulai dengan lebih pada perawatan wajah dan parfum, atau selanjutnya sampai pada perawatan disalon sperti spa. Dan sampai pada saat sekarang sosok pria pun bergeser pada sosok pria macho masa kini seperti David Beckham atau kalau di Indonesia seperti artis-artis senetron yang menjadi idolanya. Tren penampilan dan perubahan gaya hidup pria juga dapat kita saksikan diberbagai media intertaimen, sarana promosi produk, majalah-majalah, dan media lainnya, baik yang tercetak dan media maya sekalipun. Kegemerlapan dan kemeriahan sarana hiburan menjadi faktor aktual yang sangat berpengaruhi pada pola
Kebanyakan orang tidak akan mengenal kriteria seorang pria yang dua kali dipilih "sebagai pria paling seksi dalam kehidupannya" oleh majalah terkenal “People” untuk menjadi "metroseksual," Namun, setelah melihat dengan hati-hati definisi dari metroseksual, tampak seolah-olah Brad Pitt sesuai dengan kriteria tersebut. Dari rujukan online kamus urban dan Wikipedia adalah "metroseksual" adalah laki-laki lurus artinya normal yang merangkul gaya hidup homoseksual, yaitu gaya hidup halus dalam selera berpakaian, berlebihan menggunakan produk kebersihan,. Desain pakaian, penampilan, bahkan parfum dalam penggunaannya menghabiskan waktu dan uang demi gaya penampilannya dan gaya hidupnya. Dan menurut definisi ini, Brad Pitt akan dianggap metroseksual. Dia adalah pria lurus yang memiliki selera yang baik dalam pakaian, produk kebersihan, desain menggunakan dan menghabiskan banyak uang dan waktu pada penampilannya dan gaya hidup. Brad Pitt selalu mengenakan pakaian desainer. Apakah itu menjadi mahal berpakaian dari jean atau pakaian, dan ia bahkan mempekerjakan penata pribadi untuk memastikan bahwa ia sudah memakai tren terbaru dan mode. Hanya pergi ke penata rambut selebriti, dia jelas menggunakan produk rambut desain. Dan dia pasti menghabiskan banyak uang untuk menjaga citranya sebagai selebriti. Selain itu, tidak hanya dia yang menghabiskan jumlah uang dan waktu dalam mempertahankan penampilannya, tetapi juga dalam mempertahankan gaya hidupnya, yang kebetulan menjadi salah satu yang sangat mewah dikalangannya.
Fenomena pria metroseksual yang kini melanda seluruh dunia, termasuk di kota-kota besar di Tanah Air, ternyata tak hanya menarik diomongkan pernik-pernik gaya hidupnya, tapi juga menarik diamati dari sisi pemasaran. Kenapa demikian? Karena mereka umumnya kaum berduit dan hedonis sehingga merupakan target pasar yang sangat menggiurkan. Karena itu, tak heran kalau The New York Times menyebut mereka sebagai marketer’s dream alias mimpinya para pemasar. Itu karena potensi pasarnya yang amat besar. Berdasarkan Indonesian Metrosexual Behavioral Survey yang dilakukan MarkPlus&Co akhir tahun lalu, para pria metroseksual ini umumnya paling suka belanja, tidak tabu untuk berdandan dan memanjakan diri dengan berlama-lama di salon, suka ngerumpi berjam-jam di kafe, dan sangat fashion-oriented—mereka selalu update terhadap model baju terbaru di New York atau Milan. Karena alasan inilah para metroseksual merupakan “segmen baru” yang akan selalu menarik untuk terus dilirik dan dibidik.
Pria-pria kelas atas Jakarta ternyata juga semakin peduli dengan kesehatan dan penampilan tubuh dengan rajin berolah raga. Karena itu, semakin banyak dari mereka yang rutin ke fitness center atau tempat-tempat pembentukan tubuh agar badan mereka kencang dan fit selalu. Kalau dulu pusat-pusat kebugaran banyak didominasi oleh kaum hawa, maka kini komposisi wanita dan pria mulai berimbang. Dari temuan kecil pergeseran perilaku pria-pria mapan Jakarta di atas, kita bisa mendapatkan gambaran kasar betapa mereka memiliki potensi pasar yang luar biasa. Para pemasar yang jeli menangkap karakteristik dan perilaku mereka dan kemudian mampu menawarkan produk yang pas dengan kebutuhan dan perilaku tersebut dipastikan akan mendulang emas di pasar yang bakal marak dan tumbuh cepat ini.
Di Indonesia, segmen pasar baru ini mestinya akan juga menjadi impian dan incaran para pemasar beragam produk mulai dari kosmetik, media, baju, hingga kafe. Dan akan lebih menarik karena belum banyak pemain yang sadar akan kehadirannya dan secara khusus menciptakan produk dan melakukan percobaan merek untuk menyasar mereka. Dalam beberapa bulan kedepan dapat diprediksikan akan muncul produk baru dan ekstensi merek baru dari produk-produk yang memang dekat dan terkait dengan gaya kaum modern-urban ini. Produk-produk seperti kosmetik, parfum, spa, salon, produk dan program diet, butik, acara TV, perhiasan dan aksesori adalah produk yang terkait dengan gaya hidup metroseksual. Itu semua di prediksikan bakal semakin banyak yang menambahkan label “For Men” di dalam kemasan produknya.
Selalu bercermin agar penampilannya tetap terjaga, dan merapikan segera bila melihat ada kekurangan dalam tampilannya. Menyukai fashion dan trend baru, tidak mengenal keterbatasan gender dalam sikap, sisi feminism lebih menonjol dari sisi maskulinnya, glamor, sensitive dalam perasaan wanita, mulai rajin kesalon, dan mampu berlama-lama dalam berbelanja, nah..itu tanda atau sedikit informasi mengenai pria metroseksual. The Spirit of Pluralism, Mengenali Nilai-nilai Kehidupan, Mencapai Kearifan Hidup. Penerbit: PT Elex MK, Jakarta
Komentar
Posting Komentar